ZINK
1.
Sejarah Seng
Seng (bahasa
Belanda: zink), zink,
atau timah sari adalah unsur kimiadengan lambang
kimia Zn, bernomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel
periodik. Beberapa aspek
kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini
berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi+2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di
kerak bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit(seng sulfida).
Kuningan, yang merupakan aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling
tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi
secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum
di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Paraalkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka
sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan
Jerman Andreas
Sigismund Marggraf umumnya
dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro
Volta berhasil
menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada
baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi
lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis
senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition(pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil
ataupun seng dietil di laboratorium organik.
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Terdapat sekitar
dua miliar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng.
Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak,
defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, memengaruhi pematangan
seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian
sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.Konsumsi seng yang berlebihan dapat
menyebabkanataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga. Dalam bahasa
sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai
bahan bangunan.
2. Sifat Fisik
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan,
berkilau, dan bersifatdiamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak
berkilau.Seng sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur
kristalheksagonal (Lehto 1968, hlm. 826).
Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun
menjadi dapat ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C.Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh
dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga
mampu menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng
memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif
rendah. Dan sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di
antara semua logam-logam
transisi selain raksadan kadmium.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya adalah kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui dapat
membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon,bismut, emas, besi, timbal, raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel,telurium, dan natrium.Walaupun seng maupun zirkonium tidak bersifatferomagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan
feromagnetisme di bawah suhu 35 K.
3. Kelimpahan Di Alam
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah
sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling
melimpah di kerak bumi.Tanah mengandung sekitar 5–770 ppm seng dengan
rata-ratanya 64 ppm. Sedangkan pada air laut kadar sengnya
adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya hanya 0,1–4 µg/m3.
Sfalerit
(ZnS)
Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan timbal dalam bijih
logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa unsur ini
memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigendan lebih suka berikatan dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di
bawah kondisi atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi.Sfalerit, yang merupakan salah satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak ditambang
untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.
Mineral lainnya juga mengandung seng meliputi smithsonit (seng karbonat),hemimorfit (seng silikat), wurtzit (bentuk seng sulfida lainnya), dan hidrozinkit. Terkecuali wurtzit, kesemua mineral ini terbentuk
oleh karena proses cuaca seng sulfida primordial.
Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia
adalah sekitar 1,8 gigaton.Hampir sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara
ekonomis pada tahun 2008. Kandungan besar seng dapat ditemukan di
Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Berdasarkan laju konsumsi
seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan akan habis antara tahun 2027
sampai dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah ditambang sepanjang
sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar 109
megatonnya masih digunakan.
4.
Isotop
Terdapat lima isotop seng yang dapat ditemukan secara alami. 64Zn
merupakan isotop yang paling melimpah (48,63% kelimpahan alami). Isotop
ini memiliki waktu paruh yang sangat panjang, 4,3×1018 a, sedemikiannya
radioaktivitasnya dapat diabaikan. Demikian pula isotop 70Zn
(0,6%) yang berwaktu paruh 1,3×1016 a tidak dianggap
sebagai bersifat radioaktif. Isotop-isotop lainnya pula adalah 66Zn
(28%), 67Zn (4%) dan 68Zn (19%).
Terdapat pula dua puluh lima radioisotop yang telah berhasil dikarakterisasikan. 65Zn
yang berumur paruh 243,66 hari adalah radioisotop yang berumur paling
lama, diikuti oleh 72Zn dengan umur paruh
46,5 jam. Seng memiliki 10 isomer inti. 69mZn
merupakan isomer yang berumur paruh paling panjang dengan lama waktu
13,76 jam. Superskrip mmengindikasikan suatu isotop metastabil. Inti isotop metastabil berada dalam keadaan
tereksitasi dan akan kembali ke keadaan dasarnya dengan memancarkan foton dalam
bentuk sinar gama. 61Zn memiliki tiga keadaan
tereksitasi dan 73Zn memiliki dua keadaan
tereksitasi. Sedangkan isotop 65Zn, 71Zn, 77Zn
dan 78Zn semuanya hanya memiliki satu keadaan tereksitasi.
Modus peluruhan yang paling umum untuk isotop seng bernomor massa lebih rendah daripada 64 adalah penangkapan elektron. Produk peluruhan dari penangkapan elektron ini
adalah isotop tembaga.
Sedangkan modus peluruhan paling umum untuk isotop
seng bernomor massa lebih tinggi daripada 64 adalah peluruhan
beta, yang akan
menghasilkan isotop galium.
5. Reaktivitas
Seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan
merupakan unsur golongan 12 tabel
periodik. Seng cukup reaktif
dan merupakan reduktor kuat. Permukaan logam seng murni akan
dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3,
seketika berkontak dengan karbon
dioksida. Lapisan ini
membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.
Seng yang dibakar akan menghasilkan
lidah api berwarna hijau kebiruan dan mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam lainnya. Seng yang sangat murni
hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada suhu kamar. Asam kuat
seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan lapisan pelindung seng
karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan gas hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2.
Ketika senyawa dengan keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak
elektron terluar s akan terlepas, dan ion seng yang terbentuk
akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan
pembentukan empat ikatan
kovalen dengan menerima
empat pasangan elektron dan mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang
dibentuk ini adalah tetrahedral dan ikatan yang terbentuk dapat dikatakan
sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi
yang dominan. Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada
temperatur di atas 285 °C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang
terbentuk, yakni senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa
seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui. Perhitungan
teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan keadaan oksidasi +4
sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi
periode pertama seperti nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak
berwarna. Jari-jari ion seng dan magnesium juga hampir identik. Oleh
karenanya, garam kedua senyawa ini akan memiliki struktur
kristal yang
sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor penentu,
sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung membentuk
ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks dengan pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan berkoordinasi
4 ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.
6. Senyawa seng
Seng Klorida (ZnCl2)
Kebanyakan metaloid dan non logam dapat membentuk senyawa biner
dengan seng, terkecuali gas mulia. Oksida ZnO merupakan bubuk berwarna putih yang hampir tidak
larut dalam larutan netral. Ia bersifat amfoter dan dapat larut dalam larutan asam dan basa
kuat.[18] Kalkogenida lainnya seperti ZnS, ZnSe, dan ZnTememiliki banyak aplikasinya dalam bidang elektronik
dan optik.
Pniktogenida(Zn3N2, Zn3P2, Zn3As2 dan Zn3Sb2),peroksida ZnO2, hidrida ZnH2, dan karbida ZnC2 juga dikenal
keberadaannya. Dari keempat unsur halida, ZnF2memiliki sifat yang paling ionik, sedangkan sisanya (ZnCl2, ZnBr2, dan ZnI2) bertitik lebur rendah dan dianggap lebih bersifat
kovalen.
Seng Asetat Basa
Dalam larutan basa lemah yang mengandung ion Zn2+,
hidroksida dari seng Zn(OH)2 terbentuk sebagai endapat putih. Dalam larutan
yang lebih alkalin, hidroksida ini akan terlarut dalam bentuk [Zn(OH)4]2-. Senyawa nitrat Zn(NO3)2, klorat Zn(ClO3)2, sulfat ZnSO4, fosfat Zn3(PO4)2, molibdat ZnMoO4, sianida Zn(CN)2, arsenit Zn(AsO2)2,
arsenat Zn(AsO4)2•8H2O dan
kromat ZnCrO4 merupakan beberapa contoh senyawa anorganik
seng. Salah satu contoh senyawa
organik paling
sederhana dari seng adalah senyawa asetat Zn(O2CCH3)2.
Senyawa organoseng merupakan senyawa-senyawa yang
mengandung ikatan kovalen seng-karbon. Dietilseng ((C2H5)2Zn) merupakan salah satu reagen dalam kimia sintesis.
Senyawa ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1848 dari reaksi antara seng
dengan etil iodida dan merupakan senyawa yang pertama kali
diketahui memiliki ikatan sigma logam-karbon.Dekametildizinkosena mengandung ikatan seng-seng kovalen yang kuat
pada suhu kamar.
7.
Peran hayati
Zink atau unsur seng memiliki peran fisiologi yang
penting bagi berbagai proses metabolisme. Peran yang umum adalah keterlibatan
zink sebagai kofaktor pada protein pengatur ekspresi gen dan sebagai enzim penyunting DNA. Kelas
protein-protein yang menambat DNA dan memakai zink sebagai stabilisator ini
dikenal sebagai protein jemari zink.
Defisiensi (kekurangan) zink memberi efek signifikan bagi tumbuhan. Bagi tumbuhan darat, zink di tanah berperan sebagai
hara mikro yang penting dan diketahui 50% tanah pertanian dunia mengalami
defisiensi zink pada berbagai derajat. Pemupukan zink pada lahan demikian
memberikan efek yang signifikan. Gejala kekurangan zink pada tumbuhan
berbeda-beda, tetapi biasanya ditandai dengan kekerdilan dan daun yang memiliki
bagian yang tembus pandang, biasanya di pangkal daun[36]. Pengujian tanah diperlukan untuk konfirmasi.
Manusia yang kekurangan zink mengalami gejala-gejala
"hipozinkemia". Orang yang mengalami kekurangan zink dapat terkena
diare dan malfungsi organ. Kemunduran dalam daya ingat dan reaksi indera juga
terjadi. Kemunculan jerawat juga diketahui terkait dengan defisiensi zink.
Ketombe dapat muncul karena sel-sel kulit kekurangan zink. Zink diperlukan
dalam produksi testosteron.
TEMBAGA
1. Sejarah Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa LatinCuprum.Tembaga
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain ituunsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus
dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan
dengan timah untuk membuat perunggu.
Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di
eraRoma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (сyprium,
logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum).
Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan
tembaga(II).Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi
mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi
maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga
merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman
tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati,
otak, usus, jantung, dan ginjal
Sebuah cakram tembaga
(kemurnian 99,5%) dibuat dengancontinuous casting danetching
Tembaga yang tepat
berada pada titik lelehnya akan tetap berwarna merah muda.
Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur golongan 11 pada tabel
periodik dan mempunyai
sifat yang sama: mempunyai satu elektron orbital-s pada kulit atom d
dengan sifat konduktivitas listrik yang baik.
Sifat lunak tembaga dapat dijelaskan oleh
konduktivitas listriknya yang tinggi (59,6×106 S/m) dan oleh karena itu juga mempunyai
konduktivitas termal yang tinggi (kedua tertinggi) di antara semua
logam murni pada suhu kamar.
Bersama dengan sesium dan emas (keduanya berwarna kuning) dan osmium(kebiruan), tembaga adalah satu dari empat logam
dengan warna asli selain abu-abu atau perak. Tembaga murni berwarna
merah-oranye dan menjadi kemerahan bila kontak dengan udara.
2. Sifat Kimia
Kawat tembaga murni (kiri) dan kawat tembaga
teroksidasi (kanan).
Menara Timur dari Royal
Observatory, Edinburgh. Perbedaan antara tembaga yang baru dipasang kembali
tahun 2010 dengan warna tembaga asli tahun 1894 dapat terlihat jelas.
Tembaga tidak bereaksi dengan air, namun ia bereaksi
perlahan dengan oksigen dari udara membentuk lapisan coklat-hitam tembaga
oksida. Berbeda dengan oksidasi besi oleh udara, lapisan oksida ini kemudian
menghentikan korosi berlanjut. Lapisan verdigris (tembaga karbonat) berwarna hijau dapat dilihat
pada konstruksi-konstruksi dari tembaga yang berusia tua, seperti padaPatung Liberty. Tembaga bereaksi dengan sulfida membentuk tembaga sulfida.
3. Isotop
Tembaga memiliki 29 isotop. 63Cu dan 65Cu adalah
isotop stabil, dengan persentase 63Cu adalah yang terbanyak di alam,
sekitar 69%. Kedua isotop ini memiliki bilangan spin 3/2.[6] Isotop lainnya bersifat radioaktif,
dengan yang paling stabil adalah 67Cu dengan paruh waktu 61,83 jam.[6] Tujuh isotop metastabil telah diidentifikasi, 68mCu
adalah isotop dengan paruh waktu terpanjang, 3,8 menit. Isotop dengan nomor massa diatas 64 dapat meluruh dengan β-, sedangkan untuk nomor massa dibawah 64 meluruh
dengan β+.64Cu (paruh waktu 12,7 jam), meluruh dengan kedua
cara.
62Cu
dan 64Cu memiliki banyak kegunaan. 64Cu
adalah agen radiokontrasuntuk gambar X-ray, bersama dengan chelate dapat digunakan untuk terapi radiasi kanker. 62Cu digunakan
pada 62Cu-PTSM yang merupakan pelacak radioaktif untuk tomografi emisi positron.
4. Keberadaan
Tembaga disintesis pada bintang masif dan ada di
kerak bumi dengan konsentrasi 50 bagian per juta (ppm), atau
dapat juga dalam bentuktembaga native atau mineral dalam bentuk tembaga
sulfida kalkopirit dankalkosit, tembaga karbonat azurit dan malasit dan mineral tembaga(I) oksidakuprit. Massa tembaga murni yang pernah ditemukan
bermassa 420 ton, ditemukan tahun 1857 di Semenanjung Keweenaw di Michigan, AS.Tembaga native merupakan polikristal, dengan kristal terbesar yang pernah diketahui
berukuran 4.4×3.2×3.2 cm.
5.
Senyawa
Contoh tembaga(I) oksida
6.
Senyawa biner
Seperti elemen lainnya, senyawa tembaga yang paling
sederhana adalah senyawa biner (terdiri dari 2 elemen saja). Biner yang paling
penting diantaranya oksida, sulfida, danhalida. Tembaga(I) oksida, tembaga(II) oksida, tembaga(I) sulfida, dan tembaga monosulfidamerupakan contoh senyawa tembaga biner.
Untuk senyawa halida, yang dikenal diantaranya tembaga(I) klorida, tembaga(I) bromida, dantembaga(I) iodida, juga tembaga(II) fluorida, tembaga(II) klorida, dan tembaga(II) bromida. Percobaan membuat tembaga(II) iodida ternyata
menghasilkan tembaga iodida dan iodin: [12]
2 Cu2+ + 4 I− → 2 CuI
+ I2
7. Produksi
Chuquicamata di Chile adalah salah satu penambangan tembaga terbuka
terbesar di dunia.
Kebanyakan tembaga ditambang atau diekstraksi dalam bentuk tembaga sulfida dari tambang
terbuka atau deposit. Contoh tambang yang ada antara lain Chuquicamata di Chile, Bingham Canyon Mine di Utah, dan El Chino Mine di New Mexico,Amerika Serikat.
Menurut British Geological
Surveytahun 2005, Chile
adalah produsen tembaga terbesar di dunia dan menguasai sepertiga pasar dunia,
diikuti Amerika Serikat, Indonesia, dan Peru. Tembaga juga dapat
diperoleh dengan proses leaching in-situ. Beberapa kawasan tambang
di Arizona menggunakan metode ini.
8. Metode
Konsentrasi tembaga pada bijih-bijih yang ada
rata-rata hanya 0,6%, kebanyakan bijih komersial yang ada adalah sulfida
seperti kalkopirit (CuFeS2) atau kalkosit (Cu2S).Mineral
ini ditingkatkan konsentrasi tembaganya sampai 10-15% dengan prosesfroth flotation atau bioleaching.Memanaskan material ini dengan silika padaflash smelting akan melepaskan kandungan besi dan mengubah besi
sulfida menjadi oksidanya. Senyawa produk copper matteyang terdiri
dari Cu2S kemudian dipangganguntuk mengubah sulfida menjadi oksida:
2 Cu2S + 3 O2 → 2 Cu2O
+ 2 SO2
Kuprat
oksida kemudian dipanaskan:
2 Cu2O → 4 Cu + O2
Proses matte hanya mengkonversi setengah sulfida menjadi
oksida dan kemudian menghilangkan semua sulfur menjadi oksida. Proses ini akan
mengubah oksida tembaga menjadi logam tembaga. Gas alam kemudian dialirkan
untuk menghilangkan oksigen (proses electrorefining) untuk kemudian
mengubah material menjadi tembaga murni:[16]
Cu2+ + 2 e– → Cu
9. CadanganDi
Alam
Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu,
tapi lebih dari 96% dari jumlah yang ditambang baru diekstraksi setelah 1900.
Cadangan tembaga di bumi pun masih amat besar (sekitar 1014 ton),
atau cukup untuk 5 juta tahun dengan kecepatan ekstraksi saat ini. Meski
begitu, hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang bernilai ekonomis,
dengan teknologi dan harga jual saat ini. Beberapa estimasi mengatakan bahwa
cadangan yang ada hanya cukup untuk 25 sampai 60 tahun lagi, tergantung dari
seberapa besar peningkatan penggunaannya. Daur ulang tembaga merupakan
salah satu sumber utama.
Harga tembaga juga tidak stabil,[19] misalnya dari harga US$0,60/lb (US$1,32/kg)
bulan Juni 1999 menjadi US$3,75/lb (US$8,27/kg) bulan Mei 2006. Pada bulan
Februari 2007, harganya turun lagi sampai US$2,40/lb (US$5,29/kg) dan kembali
naik menjadi US$3,50/lb (US$7,71/kg) pada bulan April tahun yang sama. Pada
Februari 2009, permintaan dunia yang melemah dan kejatuhan berbagai harga
komoditas menjadikan harga tembaga berkisar US$1,51/lb.
10. Daur Ulang
Tembaga, seperti aluminium, dapat didaur ulang 100%
tanpa mengurangi kualitasnya. Dilihat dari volumenya, tembaga adalah logam
paling banyak ketiga yang didaur ulang, setelah besi dan aluminium.
Diperkirakan bahwa 80% dari seluruh tembaga yang pernah ditambang masih
digunakan saat ini. Menurut laporan International
Resource Panel,
pemakaian tembaga per kapita global adalah sekitar 35–55 kg. Pemakai
terbesarnya adalah negara-negara maju (140–300 kg per kapita) sedangkan di
negara-negara berkembang sekitar 30–40 kg per kapita.
Proses daur ulang tembaga pada umumnya sama dengan
proses ekstraksi, namun prosesnya lebih sedikit. Tembaga bekas dengan kemurnian
tinggi dilelehkan di furnace dan kemudian direduksi dan dibentuk kembali menjadi billet dan ingot; sedangkan tembaga bekas dengan kemurnian lebih
rendah diproses ulang dengan electroplating di dalam asam sulfat.
11. Aplikasi
Assorted copper fittings
Penggunaan tembaga terbesar adalah untuk kabel listrik
(60%), atap dan perpipaan (20%) dan mesin industri (15%). Tembaga biasanya
digunakan dalam bentuk logam murni, tapi ketika dibutuhkan tingkat kekerasan
lebih tinggi maka biasanya dicampur dengan elemen lain untuk membentuk aloi. Sebagian kecil tembaga juga digunakan sebagai
suplemen nutrisi dan fungisida dalam pertanian.
12. Kabel dan Kawat
Meski bersaing dengan material lainnya, tembaga tetap
dipilih sebagai konduktor
listrik utama di hampir
semua kategori kawat listrik kecuali di bagian transmisi
tenaga listrik dimana aluminium lebih dipilih. Kawat tembaga digunakan
untuk pembangkit listrik, transmisi tenaga, distribusi tenaga, telekomunikasi, sirkuit elektronik, dan berbagai macam peralatan listrik lainnya. Kawat listrik adalah pasar paling penting bagi industri
tembaga. Hal ini termasuk kabel pada gedung, kabel telekomunikasi, kabel
distribusi tenaga, kabel otomotif, kabel magnet, dsb. Setengah dari jumlah
tembaga yang ditambang digunakan untuk membuat kabel listrik dan kabel konduktor. Banyak
alat listrik menggunakan kawat tembaga karena memiliki konduktivitas listrik tinggi, tahankorosi, ekspansi
termal rendah, konduktivitas termal tinggi, dapat disolder, dan mudah dipasang.
Harrah's Cherokee Casino Resort Review - GoyangFC
BalasHapusRead a review 188 벳 of Harrah's Cherokee Casino 토토 검증 먹튀 랭크 Resort in Cherokee, NC on mw88 GoyangFC. See if they have 벳 a great 슬롯머신 무료 variety of table games, live entertainment,