Titanium
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalamtabel periodik yang
memiliki simbol Ti dan nomor atom 22.
Titanium digunakan dalam alloy kuat
dan ringan (terutama denganbesi dan aluminum)
dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida,
digunakan dalam pigmen putih. Titanium dihargai lebih mahal daripada emas karena
sifat-sifat logamnya.
Titanium merupakan unsur yang tersebar
luas dalam kulit bumi (sekitar 0,6% massa kulit bumi). Oleh karena kerapatan
titanium relatif rendah dan kekerasan tinggi, titanium banyak dipakai untuk
bahan struktural, terutama pesawat terbang bermesin jet, seperti Boeing 747.
Mesin pesawat terbang memerlukan bahan yang bermassa ringan, keras, dan stabil
pada suhu tinggi. Selain ringan dan tahan suhu tinggi, logam titanium tahan terhadap
cuaca sehingga banyak digunakan untuk material, seperti pipa, pompa, tabung
reaksi dalam industri kimia, dan mesin mobil. Umumnya, senyawa titanium
digunakan sebagai pigmen warna putih. Titanium(IV) oksida merupakan material
padat yang digunakan sebagai pigmen putih dalam kertas, cat, plastik, fiber
sintetik, dan kosmetik. Sumber utama titanium(IV) oksida adalah bijih rutil
(matrik TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Rutil diolah dengan
klorin membentuk TiCl4 yang mudah menguap, kemudian dipisahkan dari
pengotor dan dibakar menjadi TiO2.
TiCl4(g) + O2(g)
→ TiO2(s) + Cl2(g)
Ilmenit diolah dengan asam sulfat
membentuk senyawa sulfat yang mudah larut dalam air.
FeTiO3(s) + H2SO4(aq)
→ Fe2+(aq) + TiO32+(aq) + 2SO42–(aq)
+ 2H2O(l)
Campuran hasil reaksi dimasukkan ke
dalam vakum agar terbentuk FeSO4.7H2O padat yang mudah
dikeluarkan. Sisa campuran dipanaskan menjadi titanium(IV) oksida hidrat (TiO2.H2O),
selanjutnya hidrat dikeluarkan melalui pemanasan membentuk TiO2
murni.
TiO2.H2O(s) →
TiO2(s) + H2O(g)
Senyawa titanium(III) dapat diperoleh
melalui reduksi senyawa titan yang memiliki biloks +4. Dalam larutan air, Ti3+
terdapat sebagai ion Ti(H2O)63+ berwarna ungu,
yang dapat dioksidasi menjadi titanium(IV) oleh udara. Titanium(II) tidak
stabil dalam bentuk larutan, tetapi lebih stabil dalam bentuk oksida padat
sebagai TiO atau sebagai senyawa halida TiX2.
Sejarah
(Latin: titans,
anak pertama bumi dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791
dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795. Titanium yang tidak murni
dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni
tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan
natrium dalam bom baja.
Keberadaan di alam
Titanium
ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi
Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%.
Garis-garis titanium oksida sangat jelas terlihat di spektrum bintang-bintang
tipe M. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi.
Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen
yang diambil dari bebatuan tersebut. Ia juga terdapat dalam
mineral rutile, ilmenite dan sphene dan terdapat dalam
titanate dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam
tetumbuhan dan dalam tubuh manusia. Logam ini hanya dikutak-kutik di
laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi
titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan
magnesium. Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam
titanium dapat dimurnikan dengan cara medekomposisikan iodanya.
Ciri-ciri dan Sifat
Titanium adalah
logam transisi bewarna putih keperakan, yang bersifat ringan dan kuat dan
mempunyai lambang kimia Ti. Selain itu, titanium juga memiliki massa jenis yang
rendah, keras tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium tidak larut dalam
larutan asam kuat, tidak reaktif diudara karena memilki lapisan oksida dan
nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar
daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak
cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik. Pada sistem
periodik terletak pada golongan IVB dan periode 4. nomor atam titanium adalah
22 dengan massa atom relatifnya adalah 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik
lebur 1.660oC dan titik didih 3.287oC. Titanium pertama
kali ditemukan oleh William Gregor kimiawan Inggris pada tahun 1791, yang
kemudian diberi nama oleh Martin Heinrich Klaproth pada tahun kimiawan Jerman
1795. Titanium banyak dijumpai hampir semua batuan. Selain banyak ditemui dalam
bentuk bijih mineral, titanium juga banyak terdapat dalam batuan meteorit.
Titanium juga merupakan unsur kesembian terbanyak didalam kerak bumi.
Proses Pembuatan Titanium
Titanium dialam terdapat dalam bentuk
bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit ( FeTiO3). Walau
melimpah dibumi, namun untuk mendapatkan unsur ini membutuhkan proses yang
panjang dan dengan biaya yang mahal. Salah satu metode yang digunakan dalam
proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan
karbon. Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan
dengan besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium
tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni. Udara
dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan
nitrogen. Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang
kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga
meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau
argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni
Kegunaan
1.
Militer. Oleh karena kekuatannya,
unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang (tank) dan untuk membuat
pesawat ruang angkasa.
2. Industri.
Beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger)dan bejana bertekanan tinggi
serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium.
3. Kedokteran.
Bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur
penahan katup jantung.
4.
Mesin. Material pengganti untuk
batang piston.
Keunggulan Titanium
1. Salah
satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat
dengan bajatapi hanya 60% dari berat
baja.
2. Kekuatan
lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan aluminium.
3. Tahan
suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan
titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya seacara nyata.
4. Tahan korosi.
Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.
5. Dengan
rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka
komponen-komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih
sedikit dibanding aluminium.
Keterangan unsur
·
Simbol: Ti
·
Volume Atom: 10.6 cm3/mol
·
Massa Atom: 47.88
·
Titik Didih: 3560 K
·
Struktur Kristal: Heksagonal
·
Massa Jenis: 4.54 g/cm3
·
Konduktivitas Listrik: 2.6 x
106 ohm-1cm-1
·
Elektronegativitas: 1.54
·
Konfigurasi Elektron: [Ar]3d24s2
·
Formasi Entalpi: 18.6 kJ/mol
·
Konduktivitas Panas: 21.9 Wm-1K-1
·
Potensial Ionisasi: 6.82 V
·
Titik Lebur: 1935 K
·
Bilangan Oksidasi: 4,3
·
Kapasitas Panas: 0.523 Jg-1K-1
·
Entalpi Penguapan: 455.2 kJ/mol
Scandium
Sejarah
(Latin:
scandia, Scandinavia). Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron
berdasarkan prinsip sistim periodik yang ditemukannya. Unsur ini diperkirakan
memiliki berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium). Elemen skandium
ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan
gadolinite, yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia.
Dengan memproses 10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka
lainnya, Nilson berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni.
Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan bahwa skandium yang ditemukan
Nilson sama dengan ekaboronnya Mendeleev.
Sifat-sifat
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna
menjadi kekuningan atau kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini
lunak dan lebih menyerupai itrium dan metal-metal langka lainnya ketimbang
aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki titik didih yang lebih tinggi
daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati oleh perangcang
pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1 HNO3 dan 48%
HF.
Unsur
|
Sc
|
Jari-jari atom (nm)
|
0,16
|
Titik leleh (0C)
|
1540
|
Titik didih (0 C)
|
2370
|
Kerapatan (g/cm3)
|
3,0
|
E ionisasi I (kJ/mol)
|
6,30
|
E ionisasi II (kJ/mol)
|
1240
|
E ionisasi III (kJ/mol)
|
2390
|
E0 red M2+ (aq)
|
-
|
E0 red M3+ (aq)
|
-2,1
|
Kekerasan ( skala mohs)
|
-
|
Kelimpahan
Universe: 0,03 ppm (berat)
Ming: 0,04 ppm (berat)
Karbon meteorit: 65 ppm
Bumi Crust: 26 ppm
Permukaan Atlantik: 6,1 x 10-7 ppm
Atlantik yang mendalam: 8,8 x 10-7 ppm
Pasifik permukaan: 3,5 x 10-7 ppm
Pasifik yang mendalam: 7,9 x 10-7 ppm
Sumber-sumber
Skandium ternyata lebih banyak ditemukan di matahari
dan beberapa bintang lainnya (terbanyak ke-23) dibandingkan di bumi (terbanyak
ke-50). Elemen ini tersebar banyak di bumi, terkandung dalam jumlah yang
sedikit di dalam banyak mineral (sekitar 800an spesies mineral). Warna biru
pada beryl (satu jenis makhluk hidup laut) disebutkan karena mengandung
skandium. Ia juga terkandung sebagai komponen utama mineral thortveitite yang
terdapat di Skandinavia dan Malagasi. Unsur ini juga ditemukan dalam hasil
sampingan setelah ekstrasi tungsten dari Zinwald wolframite dan di dalam
wiikite dan bazzite.
Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari
throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium
metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan
Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium
klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng
cair digunakan sebagai elektroda dalam graphite crucible. Skandium muruni
sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida dengan kalsium
metal.
Produksi pertama 99%
skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960.
Kegunaan
Sekitar 20 kg skandium (Sc2O3) sekarang ini
digunakan setiap tahun di Amerika untuk memproduksi lampu intensitas tinggi,
dan isotop radioaktif 46Sc digunakan sebagi agen pelacak dalam kilang minyak
mentah. Skandium ioda yang ditambahkan ke lampu uap merkuri memberikan pancaran
sinar mirip matahari yang efisien, yang penting untuk penerangan ruangan atau
TV bewarna malam hari.
Skandium
adalah salah satu bahan kimia langka, yang digunakan pada berbagai perkakas
seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi, dan kacamata.Penggunaan
skandium masih terus berkembang mengingat unsur ini cocok untuk memproduksi
catalyser serta untuk memoles kaca.Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat
paduan aluminium-skandium yang digunakan oleh industri kedirgantaraan dan
peralatan olahraga (sepeda, tongkat bisbol, dll) yang membutuhkan material
kinerja tinggi.
Pengaruh
Skandium terhadap Lingkungan
Skandium
dibuang ke lingkungan, terutama oleh industri pengolahan minyak.Unsur ini juga
dapat memasuki lingkungan dari berbagai perkakas rumah tangga (mis: TV) yang
dibuang.Skandium akan secara bertahap terakumulasi dalam tanah dan air hingga
berpotensi meningkatkan konsentrasinya pada manusia, hewan, dan partikel
tanah.Pada hewan air, skandium menyebabkan kerusakan membran sel serta memiliki
pengaruh negatif pada sistem reproduksi dan sistem saraf.
Efek Kesehatan Skandium
Penanganan
Tingkat
keracunan skandium masih belum diketahui, oleh karena itu harus ditangani
secara hati-hati.
Sumber :
Anonim. 2011. Titanium Logam Terbaik
di Muka Bumi (http://takunik.blogspot.com/2011/06/titanium-logam-terbaik-di-muka-bumi.html diakses tanggal 12 Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar