Alkali Tanah
Logam
alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca),
Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat
sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa
jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut
dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu,
istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur
golongan II A. Disebut logam alkali tanah karena membentuk basa, tetapi
senyawa-senyawanya kurang larut dalam air. Unsur alkali tanah umumnya ditemukan
di alam dalam bentuk senyawa-senyawanya. Semua logam alkali tanah membentuk
senyawa dengan bilangan oksidasi +2.
Tiap
logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A,
setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya
konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s2 2s2p3s2 atau (Ne)
3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan
ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar
mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki
reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur
ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk
lapisan luar pada oksigen.
Logam alkali tanah yang paling
banyak terdapat di alam adalah kalsium dan magnesium, yang menempati urutan
ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi. Sementara itu unsur yang
paling sedikit dari golongan IIA adalah radium sebab bersifat radioaktif
sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Sifat
– Sifat Logam Alkali Tanah
a. Sifat
Fisik
Unsur
logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah
bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan
reduktor yang kuat. Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA
ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan
kerapatan lebih tinggi.
Unsur-unsur
logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium yang
kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yag cukup keras untuk
menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron
yang sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang
relatif mudah dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah,
keelektronegatifan rata-rata golongan ini juga rendah dikarenakan ukuran
atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti
Sifat Umum
|
Be
|
Mg
|
Ca
|
Nomor
Atom
|
4
|
12
|
20
|
Konfigurasi
Elektron
|
[He] 2s2
|
[Ne] 3s2
|
[Ar] 4s2
|
Titik
Leleh
|
1553
|
923
|
1111
|
Titik
Didih
|
3043
|
1383
|
1713
|
Jari-jari
Atom (Angstrom)
|
1.12
|
1.60
|
1.97
|
Jari-jari
Ion (Angstrom)
|
0.31
|
0.65
|
0.99
|
Energi
Ionisasi I (KJ mol-1)
|
900
|
740
|
590
|
Energi
Ionisasi II (KJ mol-1)
|
1800
|
1450
|
1150
|
Elektronegativitas
|
1.57
|
1.31
|
1.00
|
Potensial
Elektrode (V)
M2+ +
2e Ă M
|
-1.85
|
-2.37
|
-2.87
|
Massa
Jenis (g mL-1)
|
1.86
|
1.75
|
1.55
|
Berdasarkan
Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,
1. Konfigurasi
elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron valensi ns2.
Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua
elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam
alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
2. Meskipun
energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari
alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali,
mengakibatkan logam alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya,
sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
3. Jari-jari
atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan
logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga
mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih
tinggi.
4. Berilium
mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup
besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk
ikatan kovalen.
5. Potensial
elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat daripada natrium.
6. Titik
didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan.
Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu
ruangan.
7. Kemiripan
sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron
valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam
yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang
reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat
pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini
ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari
Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa
bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen
b. Sifat
Kimia
Alkali tanah termasuk logam yang mudah bereaksi
dengan unsure nonlogam. Pada bagian ini, Anda dapat mempelajari kereaktifan,
sifat basa dan sifat diagonal alkali tanah.
1. Kereaktifat
alkali tanah
Logam alkali tanah
bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat.
Hal ini ditunjukkan olah kemanpuan bereaksi dengan air yang semakin meningkat
dari berilium ke barium. Selain dengan air, unsure logam alkali tanah juga
dapat bereaksi dengan gas oksigen, halogen, dan nitrogen.
a. Reaksi
dengan Air
Berilium
tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan
hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh
reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut,
Ca(s) +
2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
b. Reaksi
Logam Alkali Tanah Dengan Oksigen
Dengan
pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada
permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)
2Mg(s) + O2
(g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g)
(berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran
Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½
O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila
Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) +
6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
c. Reaksi
Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen
Logam
alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali
Tanah. Contoh,
3Mg(s) +
N2(g) → Mg3N2(s)
d. Reaksi
Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Semua
logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan
elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan
alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) +
Cl2(g) → CaCl2(s)
2. Sifat
logam dan sifat basa L(OH)2
Dari
berilium ke barium sifat logam dan sifat basa logam alkali tanah semakin kuat.
Logam berilium bersifat amfoter sehingga senyawa Be(OH)2 bersifat
amfoter pula, yaitu dapat bereaksi baik dengan asam maupun basa. Jika senyawa
Be(OH)2 bereaksi dengan asam, berarti senyawa Be(OH)2 bersifat
basa dan akan melepaskan ion OH-.
Be(OH)2(aq)
+ 2HCl(aq) → BeCl2(aq) + 2H2O(l)
Basa asam garam air
Jika
senyawa Be(OH)2 beraksi dengan basa berarti senyawa Be(OH)2
bersifat asam. Untuk memudahkan penulisan reaksi ionisasinya, senyawa Be(OH)2
ditulis sebagai H2BeO2 sehingga terlihat jelas
bahwa senyawa tersebut akan melepas dua ion H+ dalam reaksi berikut
H2BeO2(aq)
+ 2NaOH(aq) → Na2BeO2(aq) + 2H2O(l)
3. Kelarutan
basa L(OH)2
Sifat basa dari Be(OH)2
ke Ba(OH)2 semakin kuat. Hal ini berkaitan dengan kelarutan basa
dalam air Be(OH)2 ke Ba(OH)2 yang semakin besar. Semakin
banyak basa terlarut, kemungkinan ionisasi membentuk OH- semakin besar sehingga
basa semakin kuat.
Senyawa L(OH)2
|
Kelarutan *
(g/100ml)
|
Be(OH)2
|
..
|
Mg(OH)2
|
0,001
|
Ca(OH)2
|
0,17
|
Sr(OH)2
|
0,77
|
Ba(OH)2
|
3,7
|
..
nilai
kelarutan Be(OH)2 sangat keil
4. Sifat
diagonal
Logam
alkali, logam alkali tanah dan unsure golongan III A memiliki kemiripan sifat.
Sebagai contohnya Be dan Al, keduanya bersifat amfoter.
5. Warna
nyala logam alkali tanah
Seperti logam
alkali, unsure logam alkali tanah juga memberikan warna-warna yang kha jika
garam dari unsure-unsur logam tersebut dibakar. Pembakaran unsure kalsium (Ca)
warna jingga merah, stronsium (Sr) warna merah bata, dan barium (Ba) warna
hijau. Itulah sebabnya unsure-unsur golongan alkali tanah sering digunakan
untuk membuat kembang api.
Unsure Logam Alkali Tanah
1.
Berilium
(Be)
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai
simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh,
ringan tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai
bahan penguat dalam aloy (khususnya, tembaga berilium).
a.
Sejarah Berilium
Nama berilium berasal daripada
perkataan Yunani beryllos,
beril. Pada satu ketika, berilium pernah dinamakan
glucinium (daripada Yunani glykys,
manis), oleh kerana rasa manis garamnya. Unsur ini dijumpai oleh Louis Vauquelin dalam tahun 1798 dalam
bentuk oksida dalam beril dan dalam zamrud.
Friedrich Wöhler dan A. A. Bussy masing-masing berjaya mengasingkan
logam pada tahun 1828 dengan memberi tindak balas
antarakalium dengan berilium klorida.
b.
Sifat – sifat Berilium
·
Mudah ditembusisinaran X, dan neutron dibebaskan apabila ia dihentam
oleh zarah alfa, seperti daripada radium
dan polonium (lebih kurang 30 neutron-neutron/juta
zarah alfa).
·
Pada suhu dan tekanan
piawai,
berilium tahan pengoksidaan apabila didedahkan kepada udara
(walaupun kemampuannya untuk menggores kaca adalah kemungkinannya disebabkan
pembentukan lapisan nipis oksida).
c.
Isotop
Berilium
hanya mempunyai satu isotop stabil,
Be-9. Berilium kosmogenik(Be-10) dihasilkan dalam atmosfera melalui perkecaian oksigen dannitrogen oleh sinaran kosmik. Oleh sebab berilium seringkali wujud
dalam bentuk larutan pada paras pH yang kurang
daripada 5.5 (dan kebanyakan air hujan mempunyai pH kurang daripada 5), ia akan
larut ke dalam larutan dan diangkut ke permukaan Bumi melalui air hujan.
Apabila pemendakan dengan cepatnya menjadi semakin beralkali, Be keluar dari larutan. Be-10
kosmogenik akan berkumpul atas permukaan tanah,
di mana ia mempunyai separuh hayat yang panjang (1.5 juta tahun) lalu
membolehkannya menetap dengan lebih lama sebelum mereput menjadi B-10 (boron).
Be-10 dan hasil reputannya digunakan dalam kajian hakisan tanah, pembentukan tanah oleh regolitos, pembentukan tanah laterit, dan juga variasi dalam aktiviti
matahari. Pengetahuan bahawa Be-7 dan Be-8 yang tak stabil memberikan pendapat
kesan kosmologi yang mendalam kerana ini bermaksud unsur yang lebih berat
daripada berilium tidak mungkin dapat dihasilkan daripada pelakuran nuklear
semasa letupan besar big bang. Malahan, aras tenaga nuklear
berilium-8 memberi petunjuk bahawa karbon boleh dihasilkan dalam
bintang-bintang, maka memungkinkan penghasilan hidupan.
d. Proses
Pembuatan Berilium
Berilium
dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya, yang paling penting
adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit.Jenis batu permata beril
berharga akuamarin dan jamrud.Kebanyakan penghasilan logam ini diselesaikan
dengan mengurangkan (kimia) berilium fluorida dengan logam magnesium.Logam
berilium tidak mudah sebelum tahun 1957.
Berilium
sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium
dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan
dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan
isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009):
1. Metode
Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh
dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah
itu dilakukan leaching(ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air
kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Reaksi yang terjadi
adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2 + Mg --> MgF2 + Be
2. Metode
Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis
dari lelehan BeCl2yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak
dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan
elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ +
2e- Be
Anode :
2Cl- Cl2 + 2e-
e.
Kegunaan Berilium
·
Berilium digunakan sebagai agen aloy di
dalam pembuatan tembaga berilium. (Be dapat menyerap panas
yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan
karena konduktivitas
listrik
dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan
karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk
pembuatan: mold, elektrode pengelasan bintik, pegas,
peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
·
Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan
dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam
industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan
dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
·
Kepingan tipis berilium digunakan
bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya tampak dan
memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
·
Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga
nuklir menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan
moderator.
·
Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan peralatan yang
memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
·
Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai
kegunaan yang memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta
kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak
sebagai perintang listrik.
·
Campuran berilium pernah pada satu
ketika dahulu digunakan dalam lampu floresen, tetapi penggunaan tersebut tak
dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.
f.
Dampak Berilium
Berilium
sangat berbahaya jika terhirup. Keefektivannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat
tinggi (lebih dari 1000 ÎŒg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini
menyerupai pneumonia dan disebut penyakit berilium akut. Penetapan udara
komunitas dan tempat kerja efektif dalam menghindari kerusakan paru-paru yang
paling akut.
Menelan
berilium tidak pernah dilaporkan menyebabkan efek kepada manusia Karena
berilium diserap sangat sedikit oleh perut dan usus. Ulser dikesan pada anjing
yang mempunyai berilium pada makanannya. Berilium yang terkena kulit yang
mempunyai luka atau terkikis mungkin akan menyebabkan radang. Pemamparan jangka
masa panjang kepada berilium dapat meningkatkan risiko menghidap penyakit
kanker paru paru.
2.
Magnesium
(Mg)
Magnesium ialah unsur kimia di dalam jadual berkala yang mempunyai
simbol Mg, nombor atom 12 dan jisim atom 24.31. Magnesium
merupakan unsur yang kelapan paling berlimpah di bumi dan merangkumi 2% daripada
kandungan kerak Bumi dari segi berat, manakala adalah
unsur ketiga terbanyak yang terlarut dalam air laut. Logam alkali bumi ini banyak digunakan dalam pengaloian logam, contohnya dalam pembuatan
aloialuminium-magnesium, yang biasanya dinamakan "magnalium" atau
"magnelium".
a. Sejarah
Magnesium
Nama ini berasal dari perkataan Yunani bagi
sebuah daerah di Thessaly yang bernama Magnesia. Joseph Black dari England mengenalpasti magnesium sebagai
sejenis unsur pada tahun 1755,
Sir Humphry Davy mengasingkan logam magnesium
secara elektrolisis pada tahun 1808 daripada campuran magnesia dan HgO,
sementara A. A. B. Bussy pula telah menyediakannya dalam
bentuk koheren pada tahun 1831.
Magnesium merupakan unsur kelapan paling berlimpah dalam kerak Bumi. Ia
merupakan logam Alkali Bumi, maka tidak wujud secara semula jadi
dalam keadaan tak bergabung dengan lain-lain unsur. Ia wujud dalam mendapan
besar magnesit, dolomit, dan mineral lain.
b.
Sifat-sifat Magnesium
1.
Magnesium agak kuat, berwarna putih
keperakan dan ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium).
3.
Dalam bentuk serbuk, logam ini terbakar
dengan nyalaan putih apabila terdedah kepada keadaan lembap.
4.
Magnesium sukar terbakar jika dalam
bentuk pukal, dan adalah lebih mudah untuk dibakar jika dipotong dalam bentuk
jalur nipis.
c.
Isotop
26Mg merupakan isotop stabil yang
mempunyai penggunaan dalam bidang geologi isotop, sama seperti
aluminium. 26Mg merupakan hasil reputan radiogenik 26Al, yang mempunyai separuh hayat 717,000 tahun. Pengayaan
besar-besaran 26Mg diperhatikan padakepungan kaya Ca-Al dalam sesetengah meteorit kondrit berkarbon. Kelimpahan 26Mg yang janggal ini
mungkin disebabkan oleh pereputan induk iaitu 26Al di dalam kepungan
tersebut. Oleh itu, meteorit sudah pasti telah terhasil dalam nebula suria sebelum 26Al mereput. Maka,
cebisan--cebisan ini mungkin merupakan antara objek yang tertua di dalam sistem suria dan mungkin menyimpan maklumat
tentang sejarah awal sistem suria.
Pemplotan 26Mg/24Mg melawan nisbah
Al/Mg adalah langkah biasa dalam bidang ini. Dalam sebuah plot isokron, nisbah Al/Mg yang diplotkan
adalah 27 Al/24Mg. Kecerunan isokron tidak menunjukkan sebarang tanda
usia, tetapi dapat menunjukkan nisbah awal26Al/27Al dalam sampel tersebut pada
ketika sistem baru sahaja dipisahkan daripada takungan yang sama.
d.
Pembuatan Magnesium
Walaupun magnesium dijumpai di dalam
lebih daripada 60 jenis mineral, hanya dolomit, magnesit, brucite, carnallite, talkum, dan olivine mempunyai kepentingan komersil. Magnesium
didapatkan di alam dalam karnalit, KCl. MgCl2.6H2O dan magnesit, MgCO3. Logam
magnesium dibuat dengan cara elektrolisis leburan senyawa kloridanya (MgCl2),
dan untuk menurunkan titik lelehnya serta untuk menghemat pemakaian listrik,
senyawa halida (KCl) perlu ditambahkan. Proses ini disebut dengan proses Downs.
Sebagai anoda digunakan grafit, sedangkan katodanya dari baja. Pada proses ini
dihasilkan juga gas klorin sebagai hasil sampingan.
Pembawa
muatan Mg2+ ← MgCl2 → Pembawa muatan Cl-
Katoda
: Mg 2+ (aq) + 2e → Mg (s)
Anoda
: 2Cl- (aq) → 2Cl* + 2e
2Cl*
→ Cl2 (g)
Setelah
didapatkan logam Mg, maka proses selanjutnya adalah membuat Mg(OH)2 dengan
proses Castner-Kellner. Pada proses ini larutan MgCl2 jenuh dialirkan
dalam sel (seperti pada gambar) pada arah yang sama dengan aliran raksa sebagai
katoda, sedangkan anodanya berupa balok grafit. Larutan MgCl2 jenuh ini
didapat dalam air laut dan di Stassfurt (German) sebagi deposit karnalit, KCl.
MgCl2.6H2O. Magnesium klorida diperoleh dari bahan dasar karnalit dengan cara
kristalisasi bertingkat. MgCl2 dapat juga diperoleh dari logam Mg yang
telah dibuat direaksikan denga HCl yang merupakan asam non-oksidator dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
Mg(aq)
+ HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Pada
elektrolisis, gas klorin dilepas pada anoda dan magnesium pada katoda yang
larut dalam raksa dan dikeluarkan dari sel. Amalgam magnesium dilewatkan ke air
dimana magnesium bereaksi membentuk 50% larutan MgCl2 dengan kemurnian
tinggi, dan reaksi dikatalis oleh adanya besi. Kemudian raksa dikembalikan ke
dalam sel. Sehingga hasil dari proses ini adalah magnesium klorida, klorin, dan
hidrogen.
e. Kegunaan Magnesium
1.
Magnesium dapat digunakan untuk memberi warna putih
terang pada kembang api dan pada lampu Blitz
2.
Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku,
karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi
3.
Senyawa Magnesim Hidroksida diguakan dalam pasta
gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinya
kerusakan gigi, sekaligus sebagai pancegah maag
4.
Membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga biasa digunakan pada alat-alat rumah tangga
f.
Efek samping penggunaan Magnesium
·
Menghirup debu atau asap mengandung magnesium dapat
mengiritasi saluran pernafasan dan dapat menyebabkan demam fume logam. Gejala
dapat termasuk batuk, sakit dada, demam, dan leukositosis.
·
Apabila tertelandapat menyebabkan sakit perut dan
diare.
·
Molten magnesium dapat menyebabkan luka bakar kulit
serius.
·
Konsentrasi tinggi dari debu dapat menyebabkan
iritasi mekanis.
·
Melihat api magnesium dapat menyebabkan cedera
mata.
3. Kalsium
(Ca)
Kalsium adalah unsur yang agak lembut, kelabu
dan kelogamanan yang boleh disari melalui elektrolisis kalsium fluorida . Ia
terbakar dengan nyalaan kuning-kemerahan dan membentuk salutan nitrida putih
apabila terdedah kepada udara. Ia bertindak balas dengan air, menyesarkan
hidrogen dan membentuk kalsium hidroksida .
a. Sejarah
Kalsium
Kalsium (Latin calcis, bermaksud
"kapur") telah diketahui seawal abad pertama apabila orang Rom kuno menyediakan kapur dalam bentukkalsium oksida. Namun hanya pada tahun 1808 di England, Sir Humphrey Davy telah mengasingkannya dengan mengelektrolisiskan campuran kapur dan raksa oksida.
Davy pada masa itu cuba untuk mengasingkan kalsium apabila beliau terdengar
bahawa Berzelius dan Pontin telah menyediakan kalsium amalgam dengan
mengelektrolisiskan kapur dalam raksa, lantas beliau telah mencubanya sendiri.
Beliau telah menggunakan elektrolisis sepanjang hayatnya dan telah menemui / mengasingkan
magnesium,
strontium dan barium.
b. Sifat-sifat
kalsium
1.
Kalsium adalah unsur yang agak lembut,
kelabu dan kelogamanan yang boleh disari melalui elektrolisis kalsium fluorida.
2.
Ia terbakar dengan nyalaan
kuning-kemerahan dan membentuk salutan nitrida putih apabila terdedah kepada
udara. Ia bertindak balas dengan air, menyesarkan hidrogen dan membentuk kalsium hidroksida.
3.
Kalsium adalah penting untuk pengecutan
otot, pengaktifan oosit, membentuk tulang dan gigi yang kuat, pembekuan darah,
penghantaran impuls saraf, pengawalaturan degupan jantung, dan keseimbangan
bendalir dalam sel. Di Amerika Syarikat, antara 50% ke 75% orang dewasa tidak
memperoleh kalsium yang mencukupi dalam diet mereka. Orang dewasa
memerlukan antara 1,000 hingga 1,300 mg kalsium dalam diet seharian mereka.
c. Isotop
Kalsium mempunyai empat isotop stabil
(40Ca dan 42Ca menerusi 44Ca), tambahan lagi dua isotop (46Ca
dan 48Ca) yang mempunyai separuh hayat yang
panjang untuk kebanyakan kegunaan praktikal dan adalah dianggap stabil. Ia juga
mempunyai satu isotop kosmogenik, 41Ca radioaktif, yang mempunyai separuh hayat 103,000 tahun. Berbeza dengan
isotop-isotop kosmogenik yang dihasilkan pada atmosfera, 41Ca dihasilkan melalui
pengaktifan neutron 40Ca. Kebanyakan pembentukannya
berada pada meter atasan turus tanah di mana fluks neutron kosmogenik masih
lagi cukup kuat. 41Ca memperoleh perhatian tinggi dalam kajian najam
kerana ia mereput menjadi 41K, satu penunjuk genting dalam anomali
(kejanggalan) sistem suria.
Kalsium semula jadi 97 peratusnya dalam bentuk 40Ca. 40Ca adalah hasil reputan 40K, bersama dengan 40Ar. Sementara pentarikhan K-Ar digunakan dengan meluas dalam sains geologi, kelaziman 40Ca dalam alam semula jadi menghalangnay daripada digunakan untuk tugas pentarikhan. Kaedah yang memanfaatkan spektrometri jisim dan pencairan isotop pepaku ganda dua telah digunakan dalam pentarikhan usia K-Ca.
d. Kegunaan
·
Logam ini digunakan dalam paduannya dengan
aluminium untuk bearing mesin, sebagai katalis untuk membuang kandungan bismut
dari timbal, serta untuk mengendalikan kadar karbon grafitik pada peleburan
besi.
·
Kalsium juga digunakan sebagai deoxidizer dalam
pembuatan berbagai baja, sebagai pereduksi dalam pembuatan logam seperti
kromium, torium, zirkonium, dan uranium, serta sebagai bahan untuk memisahkan
campuran gas nitrogen dan argon.
·
Kalsium merupakan paduan yang digunakan dalam
produksi aluminium, berilium, tembaga, timah, timbal, dan magnesium.
·
Kalsim juga lazim digunakan sebagai campuran semen
untuk tujuan konstruksi. Kalsium oksida, CaO, diproduksi melalui dekomposisi
termal mineral berkarbonasi dalam tungku pemanas untuk menghasilkan gamping
(kapur).
·
Kalsium oksida, Ca (OH)2, memiliki banyak aplikasi
yang memerlukan ion hidroksil.
·
Kalsium silikat, CaSi, yang disiapkan dalam oven
listrik dari kapur, silika, dan reduktor berkarbonasi, berguna sebagai agen
deoxidizing baja.
·
Kalsium karbida, CaC2, diproduksi ketika campuran
kapur dan karbon dipanaskan hingga 3000 ÂșC dalam oven listrik dan merupakan
asetilat yang menghasilkan asetilena melalui proses hidrolisis.Asetilena adalah
bahan dasar dari sejumlah besar bahan kimia penting bagi industri kimia
organik.
e. Dampak
Kalsium bagi manusia
Kekurangan
kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak,
insomnia, kram, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar