Senin, 01 Desember 2014

makalah stronsium



STRONSIUM (Sr)

Sejarah
Stronsium adalah unsur kimia dengan lambing Sr dan berwarna kuning saat terkena udara. Hal ini terjadi secara alami dalam mineral Calestite dan Strontianite.
Stronsium ditemukan pada tahun 1790 oleh Adair Crawford, seorang kimiawan Irlandia, saat mempelajari witherite mineral (BaCO), ketika witherite dicampurkan dengan asam klorida (HCl), dia tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Dia menganggap bahwa sampel witherite sudah tercemar dengan mineral yang tidak diketahui, yang berbeda dengan mineral-mineral barium lainnya. Mineral itu dinamakan Strontianite (SrCO).
Stronsium pertama kali diisolasi oleh Sir Humphry Davy tahum 1808, seorang ahli kimia Inggris, melalui elektrolisis dari campuran stronsium klorida (SrCl) dan oksida merkuri (HgO). Strontium diperoleh dari dua bijih yang paling umum, celectite (SrSO) dan strontianite (SrCO) dengan memperlakukan mereka dengan asam klorida, membentuk strontium klorida (SrCl).
Sumber di Alam
Kandungan strontium kerak bumi relatif tinggi. Ada empat isotop stronsium, Sr-88 (82,58) adalah yang paling melimpah, Sr-90 adalah radioaktif suatu produk yang dominan dalam peledakan bom atom. Strontium di alam bersenyawa dengan sulfat dan karbonat membentuk senyawa celestite (SrSO4) dan senyawa strontianite (SrCO3). Strontium telah ditemukan dalam bijih yang diambil dari tambang timah. Senyawa Sr tidak ditemukan secara alami di alam. Logam ini dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang bercampur dengan kalium klorida, atau bisa juga dengan cara mereduksi stronsium oksida dengan aluminium di dalam vakum pada suhu dimana stronsium tersuling. Ada tiga bentuk alotropik logam ini dengan titik transisi pada 235 dan 540 derajat celcius.
Sifat Kimia dan Fisika
Stronsium adalah unsur kimia dengan lambang Sr dan nomor atom 38. Stronsium merupakan sebuah logam alkani tanah, berwarna putih, abu-abu atau kekuningan, unsure logam perak lembut dari pada kalsium dan sangat reaktif secara kimia, bahkan lebih reaktif dalam air. Logam Sr menyala kuning saat terkena udara. Hal ini terjadi secara alami dalam mineral celestite dan strontianite. Logam Sr terbakar di udara menghasilkan oksida strontium dan nitrida strontium, tetapi tidak bereaksi dengan nitrogen di bawah suhu 380 °C, sehingga pada suhu kamar hanya akan membentuk oksida secara spontan. Elemen ini harus direndam dalam minyak tanah (kerosene) untuk menghindari oksidasi. Isotop 90 Sr  hadir dalam radioaktif kejatuhan dan memiliki paruh dari 28,90 tahun dan meluruh menjadiYttrium-90 melalui peluruhan beta. Strontium lebih lunak dibanding kalsium dan terdekomposisi dalam air secara cepat. Garam-garam strontium memberikan warna yang indah pada lidah api dan digunakan di pertunjukan kembang api dan produksi flares. Strontium alami merupakan campuran dari 4 isotop yang stabil. Stronsium-90, sebuah radioaktif isotop dari strontium, merupakan sebuah produk umum dari ledakan nuklir. Strontium-90 ini terutama mematikan karena memiliki waktu paruh relative lama, sangat radioaktif dan dapat diserap oleh tubuh, di mana terakumulasi dalam system rangka.
Isotop
Ada enam belas isotop Sr yang labil. Yang paling penting adalah 90Sr dengan paruh waktu sepanjang 29 tahun. Isotop ini salah satu produksi detonasi bom nuklir dan membahayakan kesehatan. Isotop ini juga pemancar sinar beta yang paling lama hidupnya dan digunakan pada alat-alat SNAP (Systems for  Nuclear Auxiliary Power). Peralatan ini punya potensial kegunaan di pesawat antariksa, stasiun cuaca terpencil, alat navigasi terapung, dll karena ia ringan, tahan lama dan memiliki sumber listrik nuklir.
Pembuatan dan Pengolahan
Untuk mendapatkan strontium (Sr), kita bisa mendapatkanya dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena senyawa selesit merupakan sumber utama Sr. reaksi yang terjadi:
Sr 2 + + 2 e -  → Sr
2 Cl - → Cl 2 (g) + 2 e –               
Atau dibuat dengan mengurangi strontium oksida dengan aluminium dalam vakum pada suhu di manastrontium meleleh. Ada tiga alotropi logam Sr, dengan titik transisi pada 235 °C dan 540 °C.

Kegunaan dan Manfaat Stronsium
1.      Pembuatan tabung gambar televisi berwarna.
2.      Memproduksi magnet ferrite (kombinasi stronsium dengan besi) dan dalam penyulingan seng.
3.      Strontium titanate merupakan bahan menarik untuk aplikasi optik karena memiliki indeks pantul yang tinggi dan disperse optik yang lebih besar dari pada berlian. Senyawa ini dapat dipotong ,menjadi batu permata, khususnya sebagai tiruan berlian. Namun, karena sangat lembut dan mudah tergores sehingga jarang digunakan.
4.      Strontium karbonat (SrCO) dan strontium nitrat (Sr(NO)), terbakar dengan nyala merah terang digunakan dalam kembang api dan suara sinyal. Strontium karbonat juga digunakan untuk membuat jenis tertentu dari kaca dan merupakan bahan dasar untuk membuat senyawa strontium lainnya.
5.      Stronsium klorida kadang-kadang digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.
6.      Stronsium renelate digunakan dalam pengobatan osteoporosis, membantu pertumbuhan tulang, dan meningkatkan kepadatan tulang.
7.      Sebagai sumber partikel dan sebagai perunut radioaktif.
8.      Untuk membuat keramik kalsium.
9.      Strontium klorida hexahydrate digunakan dalam terapi kanker.













1 komentar:

  1. If you're trying hard to burn fat then you have to try this totally brand new tailor-made keto meal plan diet.

    To create this service, licensed nutritionists, fitness couches, and professional chefs have joined together to develop keto meal plans that are useful, convenient, price-efficient, and delicious.

    Since their grand opening in early 2019, hundreds of clients have already transformed their body and health with the benefits a professional keto meal plan diet can give.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-certified ones given by the keto meal plan diet.

    BalasHapus