Minggu, 30 November 2014

Makalah alkali



ALKALI

Logam biasanya dianggap sebagai padatan yang keras dengan rapatan yang tinggi dan tidak reaktif. Namun kenyataannya sifat-sifat logam alkali berlawanan dengan sifat-sifat tersebut yaitu lunak, rapatan massanya rendah, dan sangat reaktif.Sehingga semua unsur pada kelompok ini secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak. Alkali berasal dari bahasa arab Alqalyah yang berarti “abu tanaman”.
Semua logam alkali tampak mengkilat, berwarna keperakan, merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Logam alkali bersifat sangat lunak, dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom. Litium dapat dipotong dengan pisau, tetapi kalium dapat diremas seperti mentega lunak. Sebagian besar logam mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, tetapi logam alkali mempunya titik leleh yang rendah dengan naiknya nomor atom. Cesium meleleh pada temperatur sedikit di atas temperatur kamar. Kombinasi antara sifat konduktifitas panas yang tinggi dan titik leleh yang rendah, membuat natrium bermanfaat untuk mentransfer panas pada reaktor nuklir. Unsur-unsur logam alkali merupakan unsur-unsur yang paling elektropositif dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang seperiode, artinya unsur-unsur logam alkali mudah melepaskan 1 elektron valensinya untuk mencapai konfigurasi electron gas mulia yang stabil dan membentuk ion positif.Selain itu unsur-unsur logam alkali bersifat sebagai reduktor yang kuat.
Sifat-sifat Logam Alkali
1.        Sifat-sifat Fisik
a.         Kecenderungan jari-jari atom
Dari atas ke bawah dalam 1 golongan nomor atom bertambah besar sehingga jumlah kulit elektron semakin banyak akibatnya jari-jari atom semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara inti atom ke kulit terluar yang terisi elektron semakin jauh sehingga tarik-menarik antara inti atom dengan elektron terluar semakin lemah.
b.         Kecenderungan energy ionisasi pertama
Dari atas ke bawah dalam 1 golongan jarak antara inti dengan elektron terluar semakin meningkat sehingga elektron-elektron tersebut semakin mudah lepas, akibatnya energy ionisasi menjadi berkurang. Dimana dengan semakin berkurangnya energy ionisasi maka kereaktifannya juga semakin tinggi.
c.         Kecenderungan keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain dan membentuk ikatan kimia. Dari atas ke bawah dalam 1 golongan unsur-unsur menjadi semakin kurang elektronegatif.
d.        Kecenderungan titik lebur dan titik didih
Dari atas ke bawah dalam 1 golongan titik lebur dan titik didih cenderung semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan ikatan logam menjadi semakin menurun, dimana atom-atom lebih mudah terpisah untuk membentuk wujud cair dan pada akhirnya membentuk wujud gas. Dalam golongan IA unsur Cesium dan Fransium berwujud cair.
e.         Kecenderungan berat jenis
Dari atas ke bawah dalam 1 golongan berat jenis atau kerapatan cenderung semakin meningkat. Lithium, Natrium, dan Kalium semuanya terapung diatas air karena ketiga logam alkali ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil daripada air.
2.        Sifat-sifat Kimia
a.         Sifat metalik
Secara kimia, sifat metalik suatu unsur berkaitan dengan kecenderungan untuk kehilangan elektron. Sifat metalik dari unsur-unsur golongan 1 dari atas ke bawah cenderung semakin bertambah.Logam alkali sangat reaktif, mudah bereaksi dengan oksigen, air, asam, halogen.
b.         Sifat atomik
Setiap atom logam alkali memiliki 1 elektron valensi pada subkulit s terluarnya. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, atom logam alkali hanya perlu melepas 1 elektron valensinya tersebut. Kemampuan atom logam alkali untuk melepaskan elektronnya ditunjukan oleh energi ionisasi. Dengan nilai energi ionisasi yang rendah untuk melepas 1 elektron valensinya, maka logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif.
Reaksi Logam Alkali
1.        Reaksi dengan air
Logam alkali bereaksi cepat dengan air menghasilkan larutan basa akibat dari terbentuknya OH-. Reaksi yang terjadi sangat eksotermik sehingga dapat menimbulkan bunga api. Reaksi pada Rubidium dapat memberikan efek kerusakan yang besar bagi lingkungan sekitarnya.
2M(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)
2.        Reaksi dengan udara
Permukaan logam alkali yang mengkilap akan memudar jika terkena Oksigen dan uap di udara.
4M(s) + O2(g) → 2L2O(s)
2M(s) + O2(g) → L2O2(s)
M(s) + O2(g) → 2LO2(s)
Hanya Lithium yang dapat berekasi dengan gas nitrogen di udara pada temperatur ruang menghasilkan Lithium Nitrida.
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
3.        Reaksi dengan asam
Logam Alkali yang dilarutkan dalam larutan asam dapat menghasilkan ion Logam Alkali dan gas Hidrogen.
2M(s) + H2SO4(aq) → 2L+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)
4.        Reaksi dengan halogen
Logam Alkali dapat bereaksi dengan semua halogen menghasilkan garam-garam ionik.
2M(s) + X2(g) → 2LX(s)
5.        Reaksi dengan hidrogen
Logam Alkali dapat bereaksi dengan gas Hidrogen pada temperatur tinggi menghasilkan logam hidrida.
2M(s) + H2(g) → 2MH(s)
6.        Reaksi dengan karbon
Logam Alkali dapat bereaksi dengan karbon membentuk struktur 3 dimensi. Pada logam Alkali yang lebih berat, dapat berekasi membentuk graphite.
2M(s) + C2H2(g) → M2C2(s) + H2(g)
Unsur Logam Alkali
1.        Lithium
a.          Sejarah Lithium
Petalite (LiAlSi4O10) ditemukan pada tahun 1800 oleh kimiawan Brazil José Bonifácio de Andrada e Silva di dalam tambang di Pulau Utö, Swedia. Namun pada tahun 1817, Johan August Arfwedson, yang kemudian bekerja di laboratorium Jöns Jakob Berzelius, baru mendeteksi adanya keberadaan unsur baru ketika menganalisis Petalite. Jakob Berzelius awalnya memberi nama lithium dengan "lithion/lithina", dari bahasa yunani "lithos" yang berarti "batu", untuk meperlihatkan penemuan Lithium dalam mineral padat, sebagai perbandingan pada Kalium, yang telah ditemukan dalam abu tanaman, dan Natrium yang banyak terdapat dalam darah hewan.
Pemakaian Lithium mengalami perubahan besar seiring berjalannya waktu. Pemakaian Lithium pertama kali adalah sebagai pelumas bertemperatur tinggi untuk mesin pesawat pada perang dunia II dan setelahnya.
b.         Ciri khusus Lithium
                             i.               Logam Lithium cukup lunak untuk dipotong dengan pisau.
                           ii.               Memiliki warna permukaan putih keperakan yang dengan cepat berubah menjadi abu-abu karena oksidasi.
                         iii.               Merupakan salah satu logam dengan titik lebur terendah di antara semua unsur logam (180 °C).
                         iv.               Memiliki titik lebur dan didih yang paling tinggi dari golongan logam alkali.
                           v.               Lithium adalah logam yang paling ringan pada tabel periodik, sehingga dapat mengambang dalam air atau bahkan minyak.
                         vi.               Lithium cair sampai saat ini diketahui sebagai zat yang paling korosif.
                       vii.               Rapatan muatan Lithium sangat besar daripada logam-logam alkali yang lain, dan sifat ini yang menjadiciri khusus logam Lithium.
                     viii.               Lithium banyak ditemukan dalam senyawa organometalik.
c.         Isotop Lithium
Lithium mempunyai 2 isotop yang stabil yaitu 6Li dan 7Li dengan 92,5% 7Li dan 7,5% 6Li. Terdapat enam radioisotop yang telah diketahui, namun 8Li adalah isotop yang paling stabil. Radioisotop yang lain mempunyai waktu paruh yang sangat kecil. 7Li adalah salah satu unsur primordial, yaitu unsur yang dihasilkan ketika Nukleosintesis Big Bang.
Simbol isotop
Z(p)
N(n)
Massa isotop
Waktu paruh
3Li
3
0
3.030775
-
4Li
3
1
4.02719(23)
91(9)×10−24 s
5Li
3
2
5.01254(5)
370(30)×10−24 s
6Li
3
3
6.015122795(16)
stabil
7Li
3
4
7.01600455(8)
stabil
8Li
3
5
8.02248736(10)
840.3(9) ms
9Li
3
6
9.0267895(21)
178.3(4) ms

10Li
3
7
10.035481(16)
2.0(5)×10−21 s

11Li
3
8
11.043798(21)
8.75(14) ms

12Li
3
9
12.05378(107)#
<10 ns

d.        Pembuatan Lithium
Lithium tidak dapat ditemukan sebagai unsur bebas di alam, tetapi selalu berikatan dengan unsur atau senyawa lain dalam batu-batuan vulkanik dan pada sumber-sumber mata air. Beberapa mineral-mineral yang mengandung Lithium adalahLepidolite (KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2), Spodumene (LiAlSi2O6), Petalite (LiAlSi4O10), dan Amblygonite ((Li,Na)AlPO4(F,OH)).
Di Amerika Serikat, Lithium diambil dari air asin di danau Searles Lake, di negara bagian California dan Nevada. Penghasil Quadramene dalam jumlah besar ditemukan di California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida.
Sumber logam Lithium adalah Spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan Sampai 100oCkemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) +  Na2CO3(aq)→ Li2CO3(s) +  Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) +  2HCl(aq)  2LiCl +  H2O +  CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis Lithium. Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggisekitar 600°C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430ºC. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda          : Li+ +  e→ Li
Anoda           : 2Cl‾ → Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion Lithium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
e.         Kegunaan Lithium
                             i.               Sebagai sumber bahan pembuatan tritium pada pengaplikasian nuklir.
                           ii.               Digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki potensial elektrokimia yang tinggi.
                         iii.               Lithium Bromida digunakan pada sistem pendingin dan penghangat ruangan.
                         iv.               Lithium Stearat digunakan sebagai pelumas temperatur tinggi.
                           v.               Lithium Hidroksida digunakan untuk mengeluarkan Karbon Dioksida dari udara di dalam pesawat angkasa dan kapal selam.
                         vi.               Aloi Lithium bersama aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan digunakan untuk menghasilkan komponen pesawat udara yang berprestasi tinggi.
f.          Dampak Lithium bagi kesehatan
                             i.               Uap Lithium yang terhirup dapat menimbulkan sensasi terbakar, batuk, sulit bernapas, dan sakit tenggorokan.
                           ii.               Menghirup uap Lithium juga akan memicu edema paru. Gejala-gejala edema paru sering tidak muncul sampai beberapa jam setelah terhirup.
                         iii.               Jika tertelan, Lithium bisa memicu kram perut, nyeri perut, mual, dan muntah.
                         iv.               Unsur ini juga bersifat korosif pada mata, kulit, dan saluran pernapasan.
2.        Natrium
a.         Sejarah Natrium
Natriumtelah lama dikenalsebagaisenyawa, namunberhasilditemukanpadatahun 1807 oleh Sir Humphrey Davy dalamelektrolisis soda kaustik. Dalam bahasa inggris, Natrium disebut dengan Sodium.PadazamanpertengahanEropasenyawa Natriumdengannama Latin sodanumdigunakansebagaiobatuntuksakitkepala. Nama Sodium berasal dari bahasa arab suda yang berarti sakit kepala, karena Natrium Karbonat sejak dulu telah dikenal sebagai pengurang sakit kepala. Simbol kimia Natrium pada tabel periodik pertama kali dicetuskan oleh Jöns Jakob Berzelius, Dengan nama latin Natrium, yang berdasarakan bahasa mesir Natron, sebuah garam mineral yang terbuat dari Natrium Karbonat.
b.        Ciri khusus Natrium
                         i.              Natrium adalah logamreaktif yang lunak, ringan, keperakan, dan seperti lilin. 
                       ii.              Ujinyala Natriummenghasilkanpancarankuning yang terang.
                     iii.              Natrium merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
                     iv.              Ketikaterkenaudara, warna keperakan logam Natrium hilang danberubahmenjadiabu-abuburam.
                       v.              Natrium jugabereaksidenganberbagaihalidalogamuntukmembentuklogamdan Natrium Klorida.
                     vi.              Natriumtidakbereaksidenganhidrokarbonparafin, tetapimembentuksenyawadengannaftalenadansenyawapolisiklikaromatiklainnyadandenganalkena aril.
                   vii.              Reaksi Natriumdenganalkoholmiripdenganreaksi Natriumdengan air, tapiberlangsunglebihlambat.
                 viii.              Garam-garam Natrium paling penting yang ditemukan di alam adalah Natrium Klorida (NaCl), Natrium Karbonat (NaCO3), Natrium  Tetraborat (Na2B4O7), Natrium Nitrat (NaNO3), dan Natrium Sulfat (Na2SO4).
                     ix.              Garam Natrium ditemukandalam air laut, danauasin, danau alkali, danmata air mineral.
c.         Isotop Natrium
Natrium memiliki 20 isotop, tetap hanya 23Na yang stabil. Sehingga digolongkan sebagai unsur monoisotopik.
Simbol isotop
Z(p)
N(n)
Massa isotop
Waktu paruh
18Na
11
7
18.02597(5)
1.3(4)E-21 s
19Na
11
8
19.013877(13)
<40 ns
20Na
11
9
20.007351(7)
447.9(23) ms
21Na
11
10
20.9976552(8)
22.49(4) s
22Na
11
11
21.9944364(4)
2.6027(10) yr
24Na
11
13
23.99096278(8)
14.9590(12) h
25Na
11
14
24.9899540(13)
59.1(6) s
26Na
11
15
25.992633(6)
1.077(5) s
27Na
11
16
26.994077(4)
301(6) ms
28Na
11
17
27.998938(14)
30.5(4) ms
29Na
11
18
29.002861(14)
44.9(12) ms
30Na
11
19
30.008976(27)
48.4(17) ms
31Na
11
20
31.01359(23)
17.0(4) ms
32Na
11
21
32.02047(38)
12.9(7) ms
33Na
11
22
33.02672(94)
8.2(2) ms
34Na
11
23
34.03517(96)#
5.5(10) ms
35Na
11
24
35.04249(102)#
1.5(5) ms
36Na
11
25
36.05148(102)#
<260 ns
37Na
11
26
37.05934(103)#
1# ms [>1.5 µs]
d.        Pembuatan Natrium
Natrium adalah unsur ke-6 paling melimpah di kerak bumi dan unsur ke-2 paling berlimpah yang terlarut dalam air laut.  Natrium ditemukan pada banyak mineral, seperti Natron ((Na2CO3.10H2O) dan feldspar (KAlSi3O8NaAlSi3O8CaAl2Si2O8). Pengasil utama Natrium adalah Jerman, Polandia, Kenya, dan Amerika.
Padapenghujung abad ke-19, Natriumdibuat secarakimiadenganmemanaskan Natrium Karbonatdengan karbon sampai temperatur 1100 °C.
Na2CO3(aq) + 2C(s) → 2Na(aq) + 3CO(g)
Natrium pada masa kini dihasilkan secara komersil melalui elektrolisis larutan Natrium Klorida. Pembuatan ini dilakukan dalam sebuah sel Down di mana NaCl yang memiliki titik leleh lebih dari 800°C dicampurkan dengan Kalsium Klorida untuk menurunkan titik lebur menjadi580°C dengan perbandingan 40% NaCl dan 60% CaCl2. Karena Kalsium lebih elektropositif daripada Natrium, tidak ada Kalsium yangdihasilkan pada katoda. Cara ini lebih murah daripada cara sebelumnya yaitu mengelektrolisis Natrium Hidroksida.
Reaksi yang terjadi:
Katoda            : Na+ + e Na
Anoda :Cl-  ½ Cl2 + e
DalamprakteknyaseringdiikutidenganpembentukanlogamKalsiumakantetapipadataninidikembalikanlagiketempatpelelehan.
e.         Kegunaan Natrium
                             i.               Uap Natriumdigunakanuntuklampupeneranganjalanraya.
                           ii.               Natriumcairdigunakansebagaipendinginreaktor atom.
                         iii.               NaOHdigunakandalampembuatansabun, detergen, tekstil, kertas, pewarnaan, danmenghilangkanbelerangdariminyakbumi.
                         iv.               Na2CO3 digunakandalam proses pembuatan pulp, kertas, sabun, detergen, kaca, danuntukmelunakkan air sadah.
                           v.               NaHCO3 digunakanuntukmembuatkue agar mengembangkarenapada pemanasan yang menghasilkan gas CO2 sehingga memekarkanadonanhinggamengembang.
                         vi.               NaClselainsebagaibumbumasak, NaClbanyakdigunakanuntukmembuatberbagaibahankimia,misalnyaNaOH, NaCl juga digunakanuntukpengawetikan.
f.          Dampak Natrium bagi kesehatan.
                             i.               Terlalu banyak Natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi.
                           ii.              Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.
                         iii.              Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia.
                         iv.              Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit permanen.
                           v.              Kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan penglihatan.
3.        Kalium
a.          SejarahKalium
Kaliumditemukanpadatahun1807 olehSirHumphrey Davy, yang dihasilkan daripotash kaustik. DalambahasaInggris, Kalium disebut dengan potassium. Nama Kalium berasal dari kata “Alkali”, sedangkan nama Potassium berasal dari kata “Potash”, yaitu mineral yang banyak mengandung Potassium. Nama Potassium juga diberikan karena cara pembuatan Potassium saat itu adalah dengan merendam abu pembakaran daun dan batang pohon (ash) dan kemudian menguapkan campuran tersebut dalam wadah panci (pot).
Potash pada dasarnya adalah garam Kalium. Walaupun Potash telah digunakan dalam waktu lama, namun belum ada perbedaan pasti dengan garam mineral Natrium. Pada tahun 1807, Logam Kalium berhasil dibuat oleh Sir Humphry Davy dengan mengelektrolisis cairan garam. Kalium adalah logam pertama yang dibuat dengan cara elektrolisis.
b.         Sifat khusus Kalium
                             i.               Kaliumadalahlogamlunakputihkeperakan
                           ii.               Kaliumberwarnakeperakanketikapertama kalidipotong, tetapidengancepatakanteroksidasisehinggaberwarnakusam.Kaliumcukupringansehinggamengapungdalam air.
                         iii.               Kaliumakanterbakarsecaraspontan dalam air.
                         iv.               Memancarkanwarnaunguapabiladibakardalamnyalaapi.
                           v.               Kebanyakan mineral kaliumtidakterlarutdalam air danunsur Kaliumsangatsulitdiambildari mineral-mineral tersebut.
                         vi.               Kalium terlepas dari mineral yang lapuksehinggamenjelaskanmengapaterdapatcukupbanyak Kalium di laut.
                       vii.               Denganmassa yang lebihringandaripada air, Kalium mengapung dalam air.
                     viii.               Kaliumadalahlogamkeduateringansetelah Lithium.
                         ix.               Jikadisimpanlebihdari 6 bulansampaisatutahun,peroksidabisaterbentukpadalogamdan dibawah permukaan, yang bisameledakketika terbuka.
c.         Isotop Kalium
25 isotop Kaliumtelahdiketahui. Terdapat 3 isotop Kalium stabil, yaitu 39K (93.3%), 40K (0.0117%), and 41K (6.7%)
Simbol isotop
Z(p)
N(n)
Massa isotop
Waktu paruh
32K
19
13
32.02192(54)#
Tidak diketahui
33K
19
14
33.00726(21)#
<25 ns
34K
19
15
33.99841(32)#
<25 ns
35K
19
16
34.988010(21)
178(8) ms
36K
19
17
35.981292(8)
342(2) ms
37K
19
18
36.97337589(10)
1.226(7) s
38K
19
19
37.9690812(5)
7.636(18) min
39K
19
20
924.2(3) ms
stabil
40K
19
21
39.96399848(21)
1.248(3)×109 a
41K
19
22
40.96182576(21)
stabil
42K
19
23
41.96240281(24)
12.360(12) h
43K
19
24
42.960716(10)
22.3(1) h
44K
19
25
43.96156(4)
22.13(19) min
45K
19
26
44.960699(11)
17.3(6) min
46K
19
27
45.961977(17)
105(10) s
47K
19
28
46.961678(9)
17.50(24) s
48K
19
29
47.965514(26)
6.8(2) s
49K
19
30
48.96745(8)
1.26(5) s
50K
19
31
49.97278(30)
472(4) ms
51K
19
32
50.97638(54)#
365(5) ms
52K
19
33
51.98261(75)#
105(5) ms
53K
19
34
52.98712(75)#
30(5) ms
54K
19
35
53.99420(97)#
10(5) ms
55K
19
36
54.99971(107)#
3# ms
d.        Pembuatan Kalium
Kalium terbentuk di alam semesta melalui nukleosintesis dari atom yang lebih roingan. Unsur Kalium tidak terdapat di alam karena sangat reaktif, melainkan dalam bentuk senyawa. Kalium adalah unsur terbanyak ke-17 di kerak bumi, terbanyak ke-17 di seluruh planet, dan terbanyak ke-20 di sistem tata surya. Orthoclase (KAlSi3O8) adalah mineral yang umumnya mengandung Kalium.  Sylvite (KCl),Carnallite(KCl.MgCl2.6(H2O)),Kainite(MgSO4.KCl.3H2O) danLangbeinite(MgSO4·K2SO4) adalah mineral penghasil Kalium.
Penghasil utama Kalium, Potash, ditambang di Kanada, Russia, Jerman, Israel, Amerika, Jordania, dan berbagai tempat didunia. Tambang penghasil Kalium pertama terletak di Staßfurt, Jerman. Laut mati juga dulu dipakai oleh Israel dan Jordania sebagai sumber Potash, Tetapi dihentikan karena jumlah garam di laut mati berkurang secara drastis.
Beberapa cara digunakan untuk memisahkan garam-garam Kalium. Cara paling umum adalah dengan memanfaatkan perbedaan kelarutan beberapa senyawa pada temperatur berbeda. Pemisahan elektrostatik digunakan di beberapa pertambangan.
Logam Kalium dapat dibuat dengan elektrolisis Davy yang sedikit diubah. Pembuatan Kalium berubah berdasarkan waktu reaksi dan jumlah Natrium yang digunakan. Proses Griesheimer juga digunakan untuk membuat Kalium dengan cara mereaksikan Kalium Klorida (KCl) dengan Kalsium Karbit Carbida (CaC2)
Na + KCl → NaCl + K                      (Cara Pemanasan)
2KF + CaC2 → 2K + CaF2 + 2C    (Proses Griesheimer)
Kalium harus disimpan dalam air agar tidak meledak. Api yang tercipta dari ledakan Kalium akan sangat sulit untuk dipadamakan.
e.         Kegunaan Kalium
                             i.               Kalium Nitrat (KNO3) digunakansebagaipupuk.
                           ii.               Dalamproses pengawetanmakanan, Kalium Nitrat (KNO3) merupakankomposisiumumdaridagingyang diasinkan, jugatelahdigunakandalampembuataneskrim.
                         iii.               Kalium Nitrat (KNO3) jugadigunakandalam pasta gigiuntukgigisensitif.
                         iv.               Kalium Klorat (KClO3) diproduksiuntukindustrikembangapi, korekapi,peledak, danantiseptik.
                           v.               Kalium Karbonat (K2CO3)digunakandalampembuatankaca. Kaca yang dibuatdengan Kaliumcairlebihkuatdaripadakacabiasa.
                         vi.               Kalium Manganat (K2MnO4) digunakansebagaiagenpengoksidasidalamkimiaorganikdantitrasi.
                       vii.               Kalium Klorida (KCl) digunakanjugauntukmemberhentikanjantung, contohnyadalampembedahanjantungdanpelaksanaanhukumanmatimelaluisuntikan maut.
                     viii.               Kalium Hypoidit (KIO) digunakansebagaicampurangaramdapur (sumber Iodinbagitubuhmanusia).
f.          Dampak Kalium bagi kesehatan
                             i.               Saat fungsi ginjal terganggu dan terjadi akumulasi Kalium dalam tubuh, maka detak jantung berpotensi terganggu.
                           ii.               Debu Kalium dapat menimbulkan efek iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, batuk, serta sakit tenggorokan jika terhirup.
                         iii.               Eksposur yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan terkumpulnya cairan di paru-paru yang bisa menyebabkan kematian.
                         iv.               Kontak pada kulit dan mata dapat menyebabkan luka bakar parah sehingga menyebabkan cacat permanen.
4.        Rubidium
a.         Sejarah Rubidium
Rubidium ditemukan pada tahun 1861 oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff di Heidelberg, Jerman, dalam mineral Lepidolite (KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2) menggunakan spektroskop. Nama Rubidium berasal dari bahasa latin rubidus yang berarti “merah” karena nyala api dari garam Rubidium berwarna merah.
Rubidium tidak memiliki kegunaan sebelum tahun 1920. Setelahnya, kegunaan utama dari Rubidium diteliti dan dikembangkan, khususnya dalam penggunaan dalam elektronik dan kimia.
b.         Ciri khusus Rubidium
                             i.               Lunak dan berwarna silver metalik.
                           ii.               Berbentuk cair dalam suhu ruangan.
                         iii.               Mudah terbakar pada udara terbuka.
                         iv.               Berwarna ungu jika diuji nyala.
c.         Isotop Rubidium
Rubidium adalah monoistopik, tetapi memiliki 2 isotop alami, yaitu 85Rb (72,2%) yang stabil dan 87Rb (27.8%) yang reaktif. Selain 2 isotop tersebut, terdapat 30 isotop Rubidium yang diproduksi secara sintesis, seperti 83Rb, 84Rb, dan 86Rb. Sebagian besar isotop ini sangat radioaktif dan memiliki sedikit kegunaan.
Simbol Isotop
Z(p)
N(n)
Massa Isotop
Waktu Paruh
71Rb
37
34
70.96532(54)#
-
72Rb
37
35
71.95908(54)#
<1.5 µs
73Rb
37
36
72.95056(16)#
<30 ns
74Rb
37
37
73.944265(4)
64.76(3) ms
75Rb
37
38
74.938570(8)
19.0(12) s
76Rb
37
39
75.9350722(20)
36.5(6) s
77Rb
37
40
76.930408(8)
3.77(4) min
78Rb
37
41
77.928141(8)
17.66(8) min
79Rb
37
42
78.923989(6)
22.9(5) min
80Rb
37
43
79.922519(7)
33.4(7) s
81Rb
37
44
80.918996(6)
4.570(4) h
82Rb
37
45
81.9182086(30)
1.273(2) min
83Rb
37
46
82.915110(6)
86.2(1) d
84Rb
37
47
83.914385(3)
33.1(1) d
85Rb
37
48
84.911789738(12)
stabil
85Rb
37
49
85.91116742(21)
18.642(18) d
87Rb
37
50
86.909180527(13)
4.923(22)×1010 a
88Rb
37
51
87.91131559(17)
17.773(11) min
89Rb
37
52
88.912278(6)
15.15(12) min
90Rb
37
53
89.914802(7)
158(5) s
91Rb
37
54
90.916537(9)
58.4(4) s
92Rb
37
55
91.919729(7)
4.492(20) s
93Rb
37
56
92.922042(8)
5.84(2) s
94Rb
37
57
93.926405(9)
2.702(5) s
95Rb
37
58
94.929303(23)
377.5(8) ms
96Rb
37
59
95.93427(3)
202.8(33) ms
97Rb
37
60
96.93735(3)
169.9(7) ms
98Rb
37
61
97.94179(5)
114(5) ms
99Rb
37
62
98.94538(13)
50.3(7) ms
100Rb
37
63
99.94987(32)#
51(8) ms
101Rb
37
64
100.95320(18)
32(5) ms
102Rb
37
65
101.95887(54)#
37(5) ms


d.        Pembuatan Rubidium
Rubidium adalah unsur terbanyak ke-16 pada kerak bumi. Rubidium ditemukan secara alami dalam mineral Leucite (KAlSi2O6), Pollucite ((Cs,Na)2Al2Si4O12.2H2O)) dan Zinnwaldite (KliFeAl(AlSi)3O10(OH,F)2). Salah satu sumber penting penghasil banyak Pollucite adalah danau Bernic, Manitoba, Kanada. Logam Rubidium dihasilkan dengan mereduksi Rubidium Klorida dengan Kalsium. Ada 30 tahap pemisahan yang dilakukan sehingga sedikitnya ada 30 senyawa intermediet yang terlibat di dalamnya. 
e.         Kegunaan Rubidium
                             i.               Rubidium Nitrat (RbNO3) dipakai dalam kembang api untuk memberikan warna ungu kemerahan.
                           ii.               Resonansi unsur dalam jam atomik memanfaatkan Rubidium-87 berdasarkan fisika modern, sehingga sangat berguna untuk ketelitian waktu.
                         iii.               Logam Rubidium digunakan dalam tabung vakum (Vacuum Tube) dan sensor cahaya (Photo Cell).
                         iv.               Campuran Rubidium-Barium Silikat menghasilkan kaca yang tahan terhadap temperatur tinggi.
                           v.               87Rb digunakan sebagai penanggalan radiometrik, khususnya untuk mengetahui umur suatu batuan.
                         vi.               Rubidium Karbonat (RbCO3) dapat berguna sebagai katalis.
f.          Dampak Rubidium bagi kesehatan
                             i.               Jika tertelan, Rubidium bisa bertindak sebagai racun moderat.
                           ii.              Rubidium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hidroksida yang menyebabkan luka bakar kimia pada kulit dan mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar